SURABAYA (RadarJatim.id) Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dinilai sebagai sosok pemimpin cerdas. Kecerdasan kepemimpinan Prabowo dipandangan hadir berkat didikan ayahandanya yakni Soemitro Djojohadikusumo yang dikenali sebagai seorang ekonom termasyhur pada zamannya.
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie mengatakan Prabowo punya pemikiran yang sama seperti sanga ayahanda. Sebab itu, Prabowo dinilai sebagai pemimpin yang cerdas untuk memajukan Indonesia.
“Prabowo saya ketahui sama seperti ayahnya yang cerdas, Soemitro yang pernah duduk sebagai menteri di era Presiden Soekarno dan Soeharto,” kata Jerry dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/11/2023).
Menurut Jerry, Prabowo sangat mampu memilih mana orang yang layak atau tidak untuk membantunya dalam memajukan bangsa dan negara. Hal inilah yang diyakini Jerry baha pemerintahan kabinet era Prabowo nanti akan diisi oleh menteri-menteri yang memang mumpuni di bidangnya.
Pengalaman Prabowo sebagai seorang pemimpin sejak masih di militer membuatnya menjadi sosok yang sangat lihai dalam melihat karakter dan kemampuan seseorang. Jerry yakin jika Prabowo berhasil memenangkan Pilpres 2024 maka Indonesia akan dipegang oleh orang-orang yang kompeten dan berkualitas.
“Dia (Prabowo) tahu melihat kapasitas orang mana yang layak, manan yang berkualitas dan tidak,” ucap Jerry.
Jerry juga yakin Prabowo akan dikelilingi oleh tokoh-tokoh terbaik yang siap membantunya dalam memajukan Indonesia. Sehingga, cita-cita menjadikan Indonesia Emas 2045 berpotensi besar akan terwujud.
Kecerdasan Prabowo sudah teruji kala memimpin Kementerian Pertahanan. Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo berhasil memperkuat militer Indonesia menjadi peringkat ke-13 di dunia.
Prabowo juga berhasil memperkuat pertahanan dan keamanan negara dengan membangun Politeknik Pertahanan (Poltekhan) dr. Aloysius Benedictus Mboi, M.P.H. yang berada di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Politeknik tersebut berada di bawah Universitas Pertahanan (UNHAN) RI dan menjadi tanggungjawab Kemenhan. (RJ8/RED)