GRESIK (RadarJatim.id) — Realisasi investasi yang masuk ke Kabupaten Gresik melesat, jauh melampaui target investasi di Jawa Timur. Selama 2023, realisasi investasi di kota santri ini mencapai Rp 49,46 triliun, hampir dua kali lipat di atas target Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 29,76 triliun.
Sementara pada 2024 ini, hingga semester I (Januari – Juni 2024), realisasi investasi di Gresik menunjukkan tren positif dengan nilai sebesar Rp 20,69 triliun. Diperkirakan, hingga periode akhir tahun ini, capaian realisasi investasi di Gresik melebihi realisasi 2023.
Hal itu terungkap saat Pemerintah Kabupten (Pemkab) Gresik, melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menggelar Penghargaan Penanaman Modal Dalam Rangka Peningkatan Investasi Melalui Kemitraan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Kabupaten Gresik, Kamis (26/9/2024).
Penghargaan diserahkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Gresik, Aminatun Habibah, kepada perusahaan-perusahaan yang dinilai unggul dalam sembilan kategori penghargaan, yang mencakup berbagai aspek penting dalam pembangunan ekonomi daerah.
Selain itu, peran usaha mikro kecil (UMK) di Gresik juga menjadi perhatian Pemkab Gresik. Kemitraan antara sektor usaha besar dan UMKM merupakan kunci penting dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Jumlah penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk skala UMK sangat tinggi, mencapai 63.036 NIB, dengan 99,45% di antaranya diterbitkan untuk UMK.
“Kami mengapresiasi peran aktif perusahaan-perusahaan yang telah menjalankan kemitraan dengan UMKM, sehingga usaha kecil di Gresik dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat. Tidak hanya itu, melalui tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), perusahaan-perusahaan ini telah berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat,” ungkap Bu Min, sapaan akrab Aminatun Habibah.
Dikatakan, Pemkab Gresik menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kontribusi para pelaku usaha terhadap pengembangan perekonomian di Gresik. Pelaku usaha yang telah berkontribusi besar ini, sambungny, telah membawa perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Gresik.
“Acara ini merupakan wujud nyata apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Gresik kepada para pelaku usaha yang telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Gresik. Kontribusi ini menjadi pilar utama dalam mendorong pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat kita,” ujar Bu Min.
Adapun kategori penghargaan yang diberikan Pemkab Gresik adalah:
- Penghargaan perusahaan PMA dengan kontribusi realisaai investasi tertinggi pada tahun 2023 untuk perusahaan non-UMK, diraih oleh PT Freeport Indonesia.
- Penghargaan perusahaan PMDN dengan kontribusi realisasi investasi tertinggi pada tahun 2023 untuk perusahaan non-UMK, diraih PT Petrokimia Gresik.
- Penghargaan perusahaan PMA dengan realisasi penyerapan tenaga kerja tertinggi tahun 2023, diraih oleh PT Freeport Indonesia.
- Penghargaan perusahaan PMDN dengan realisasi penyerapan tenaga kerja tertinggi tahun 2023, diraih PT Indospring Tbk.
- Penghargaan perusahaan dengan kontribusi PAD tertinggi peringkat pertama sektor retribusi PBG dan SLF tahun 2023, diraih oleh PT Freeport.
- Penghargaan perusahaan dengan kontribusi PAD tertinggi peringkat kedua sektor retribusi PBG dan SLF tahun 2023, diraih oleh PT Bumi Lingga Pertiwi.
- Penghargaan penerbitan NIB tertinggi peringkat pertama di Kabupaten Gresik tahun 2023, diraih Kecamatan Manyar.
- Penghargaan penerbutan NIB tertinggi peringkat kedua di Kabupaten Gresik tahun 2023, diraih Kecamatan Kebomas.
- Penghargaan pembina kemitraan terbaik di bidang penanaman modal di Kabupaten Gresik tahun 2023, diraih PT Smelting, RS Petro Graha Medika, dan PT Karunia Alam Segar.
Kepala DPMPTSP Kabupaten Gresik Reza Pahlevi menambahkan, Pemerintah Kabupaten Gresik juga berkomitmen untuk terus mendorong terciptanya investasi yang berkelanjutan dan inklusif. Diharapkan, kerja sama antara pemerintah dan dunia usaha dapat semakin kuat, serta menciptakan iklim usaha yang kondusif dan ramah investasi.
“Acara hari ini merupakan kali keempat yang digelar DPMPTSP. Harapannya, agar kolaborasi dan sinergitas Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik dengan pelaku usaha besar maupun pelaku usaha kecil dan menengah makin erat terjalin. Dengan adanya kolaborasi yang erat ini, kita juga ingin agar UMKM kita bisa naik kelas,” ujar Reza Pahlevi. (sto)