GRESIK (RadarJatim.id) — Memanfaatkan momentum bulan suci Ramadan 1445 H, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kebomas, Gresik yang dikoordinasi oleh Majelis Tabligh dan Lembaga Pengembangan Ranting dan Pembinaan Masjid, melakukan silaturahmi ke Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan takmir serta jamaah Masjid At Taqwa Kedanyang, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur, Minggu (31/3/2024) malam. Silaturahmi yang dikemas lewat program Safari Ramadan dan digelar seusai sholat Tarawih di Masjid At Taqwa Kedanyang ini dilakukan dengan maksud memaksimalkan komunikasi serta menggali masukan seputar permasalahan yang dialami pimpinan ranting dan takmir masjid terkait pengembangan dakwah di akar rumput.
“Mulai Ramadan tahun ini, kami bersama teman-teman pengurus cabang, terutama Majelis Tablig juga Lembaga Pengembangan Ranting dan Pembinaan Masjid berupaya untuk mengintensifkan komunikasi dengan teman-teman di ranting. Kita gali semua permasalahan yang ada untuk kemudian bersama-sama kita pikirkan solusinya, sehingga ke depan peran ranting bisa dimaksimalkan,” ungkap Ketua PCM Kebomas, Ir Samsul Muslimin.
Berbagai permasalahan dan masukan pun bermunculan dalam sesi dialog. Di antaranya, Ranting Kedanyang yang kini fokus melakukan pengembangan pembangunan SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) ini kini membutuhkan biaya cukup besar, mencapai miliaran rupiah. Dana sebesar itu untuk perluasan atau pembebasan lahan untuk pengembangan ruang kelas dan sarana/prasarana sekolah yang kini memasuki tahun keenam tersebut.
Karena itu, seperti diungkap Ketua PRM Kedanyang, Abdul Muntholib, ide-ide brilian dan berbagai terobosan perlu dilakukan untuk bisa merelisasikan pengembangan sekolah yang berlokasi di Perumahan Griya Karya Giri Asri (GKGA) Desa Kedanyang, Kecamatan Kebomas, Gresik ini.
“Pengembangan area sekolah ini tidak bisa ditawar, karena lokal yang ada sudah penuh dan perkembangan murid baru terus bertambah. Karena itu, perlu secepatnya ada pembangunan lokal baru,” ujar Muntholib.
Sementara dalam aspek dakwah, muncul usulan agar PCM mulai memikirkan ranting-ranting yang “kering” dan mati suri, serta belum memiliki amal usaha Muhammadiyah (AUM), termasuk dalam penyediaan dai/mubaligh dan kemungkinan penyediaan finansialnya. Diharapkan, ke depan persebaran dai/mubaligh, terutama yang tergolong masih muda bisa maksimal. Karena itu, mereka (dai/mublaigh muda, Red.) perlu diberi ruang untuk berkembang.
Merespon hal tersebut, Ketua Majelis Tabligh PCM Kebomas, Agus Wahyudi, siap mengakomodasi berbagai masukan dan akan membahasnya lebih detil bersama pengurus dalam kesempatan Raker untuk kemudian dituangkan dalam program kerja. Ia mengakui, hingga kini di antara ranting yang sudah terbentuk, belum semua memiliki AUM dan atau bergiatan secara optimal.
Karena itu, silaturahmi seperti kini dilakukan lewat Safari Ramadan akan terus diintensifkan, sehingga ke depan ghirah untuk mengembangkan ranting yang ada bisa terus dipupuk sebagai penyemangat dakwah.
“Terima kasih banyak atas berbagai masukannya dalam pertemuan ini. Insya Allah akan kami tindak lanjuti dan realisasikan dalam program kerja yang kami godok dalam Raker PCM nanti,” tambah Agus. (sto)