SIDOARJO (RadarJatim.id) — Upaya melestarikan budaya Indonesia sekaligus membentuk karakter siswa yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila, siswa-siswi kelas 1 SD Darussalam 2 Tropodo Waru Sidoarjo telah menyelenggarakan acara perayaan permainan tradisional Indonesia dengan Tema “ Proud to Indonesian Traditional Games”.
Kepala SD Al Falah Darrusalam Juniati, S.Pd menuturkan kalau kegiatan itu merupakan bagian dari implementasi P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dalam Kurikulum Merdeka yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Kegiatan ini dirancang sebagai proyek penguatan profil pelajar Pancasila, khususnya pada aspek gotong royong, kemandirian, dan kebhinekaan. “Melalui permainan tradisional seperti engklek, dakon, gobak sodor, lompat tali, dan bakiak, siswa diajak untuk memahami nilai-nilai luhur yang terkandung dalam budaya bangsa, dan telah kami laksanakan pada 20 Nopember 2024 lalu,” ungkap Ustadzah Juniati, pada (6/12/2024) siang.
Ia katakan, permainan tradisional adalah medium yang efektif untuk menumbuhkan karakter Pancasila. “Permainan-permainan yang dipamerkan pada acara kali ini mengajarkan kebersamaan, kerja sama, dan penghargaan terhadap budaya lokal, yang sesuai dengan tujuan Profil Pelajar Pancasila. Anak-anak tidak hanya bermain, tetapi juga belajar menghargai warisan nenek moyang kita,” katanya.
Adapun penerapan nilai-nilai Pancasila dalam Kegiatan itu diantaranya, yang pertama adalah Gotong Royong, seperti dalam permainan gobak sodor dan bakiak, siswa harus bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Kekompakan tim menjadi kunci kemenangan, mengajarkan pentingnya gotong royong dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua kemandirian, yakni permainan seperti engklek dan dakon mendorong siswa untuk berpikir strategis dan mengandalkan kemampuan diri sendiri, melatih mereka menjadi pribadi yang mandiri dan percaya diri.
Ketiga Kebhinekaan, dengan memperkenalkan permainan dari berbagai daerah di Indonesia, siswa diajak untuk menghargai keberagaman budaya sebagai bagian dari identitas bangsa.
Dalam pelaksanaannya, para siswa menikmati berbagai permainan dengan semangat dan keceriaan. Setelah bermain, mereka mengunjungi stan pameran jajanan tradisional yang menyajikan kudapan seperti klepon, getuk lindri, gorengan, dan kue kukus.
Para siswa juga diberi kesempatan untuk mencoba sinom, minuman tradisional berbahan dasar asam dan kunyit, yang dikenal menyegarkan dan menyehatkan. Beberapa “Rasanya enak, tapi agak asam,” kata Syifa, salah satu siswa kelas 1.
Acara ini diakhiri dengan momen berharga dimana siswa kelas 1 mengajarkan permainan tradisional kepada siswa kelas 2, dan mereka bermain bersama. Aktivitas ini mempererat hubungan antar siswa sekaligus menumbuhkan semangat gotong royong dan berbagi pengetahuan.
“Perayaan ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan karakter dalam Profil Pelajar Pancasila dapat diwujudkan melalui pendekatan kreatif yang mengintegrasikan budaya lokal, permainan tradisional, dan kuliner khas Indonesia,” pungkas Ustadzah Juniati.(mad)