SIDOARJO (Radarjatim.id) SMA Negeri 1 Wonoayu Sidoarjo dalam memperingati Hari Pahlawan 10 Nopember 2022 ini dilakukan dengan cara yang berbeda. Tidak harus ke Taman Makam Pahlawan (TMP) ataupun tabur bunga, tetapi dengan cara berbakti sosial. Dengan berpakaian pahlawan, kali ini berkunjung ke UPT PPSAB (Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita) Sidoarjo yang di bawah naungan Dinas Sosial Jawa Timur.
Rombongan kunjungan yang terdiri para Pengurus OSIS-MPK (Organisasi Siswa Intra Sekolah-Musyawarah Pengurus Kelas), dipimpin langsung oleh Kepala SMA Negeri 1 Wonoayu Sidoarjo, Drs. FA Nurseno M.Pd didampingi Waka Humas Waluyo M.Pd beserta jajaran lainnya. Diterima langsung oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPT PPSAB Sidoarjo Budiharjo, S.Pd M.Si didampingi Kasi Pelayanan Sosial Drs. Isvan Daniel Ananta, S.IP di ruang pertemuan pada Kamis (10/11/2022) siang.
Nurseno menuturkan kalau kunjungannya ke UPT PPSAB Sidoarjo ini untuk memberikan rasa empati dan hormat kepada orang tua. Karena mereka mulai tahu betapa kondisi yang memprehatinkan bahwa anak-anak yang ada di UPT PPSAB Sidoarjo tanpa sentuhan dan kasih saya orang tua kandungnya. “Makanya bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan ini, mereka saya ajak ke sini agar lebih tahu kondisi anak-anak yang tanpa sentuhan orang tua,” tutur Nurseno.
Ia katakan, lambaian tangan bagi para siswa setiap hari itu hal yang biasa. Tetapi bagi anak-anak yang terlantar ini sangat luar biasa. Oleh karena itu para Pengurus OSIS MPK ini saya ajak untuk melihat secara langsung kondisi anak-anak di UPT PPSAB Sidoarjo. Dengan harapan supaya mereka tergugah untuk yang lebih baik.
“Disamping itu kami juga memberikan bantuan sarana kebutuhan anak-anak balita, diantaranya susu, pempers, bedak bayi, sabun bayi dan lainnya. Bantuan terserbut dari hasil swadaya siswa dan guru, semua kita gerakan agar kepedulian sosial ini jauh lebih ditingkatkan lagi,” harap Nurseno.
Katua OSIS SMA Negeri 1 Wonoayu Sidoarjo Muhammad Hafiz Nagata Zavier mengaku baru kali ini mengetahui kondisi anak-anak balita. Jadi sangat sedih sekali, cerita dari Pak Kepala Sekolah dan Pak Kasub TU tadi sangat menyentuh sekali.
Kondisi bayi yang ditemukan terlantar, Semoga bagi orang tua bisa menerima bayinya dengan sabar. Dalam waktu dekat ini kami akan melakukan sosialisasi ke teman-teman agar mereka juga mengetahui apa yang terjadi. “Jadi mereka juga harus tahu, mungkin bagi teman-teman yang punya rejeki lebih biar memberikan sesuatu langsung ke UPT PPSAB sendiri,” jelas siswa kelas XI IPA 7 ini.(mad)