SIDOARJO (RadarJatim.id) — Ratusan siswa SMP YPM 1 Taman Sidoarjo dibekali Penguatan Kesehatan Mental Bagi Remaja oleh Tim Pengabdian Masyarakat (TPM) Prodi Sp-1 Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, pada (10/2/2025) di Aula Graha Anugerah Gusti Komplek YPM Ngelom Taman.
Hadir dalam kesempatan tersebut, dr. Izzatul Fithriyah, Sp.KJ., Subsp.A.R.(K) (Koordinator Program Studi Sp-1 Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unair), dr. Safira Nugroho dan dr. Karen Delicia (Peserta didik Sp-1 Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unair).
Hadir pula tuan rumah, Pengurus YPM Taman dan Kepala SMP YPM 1 Taman Dra. Hj. Indah Murfidah, Humas SMP YPM 1 Taman Moh. Ibnu Athoillah serta para guru SMP YPM 1 Taman, Sidoarjo.
Pembekalan itu diikuti sekitar 700 siswa mulai kelas 7 hingga 8, yang terbagi dalam 2 sesi. Mereka dibekali sejumlah materi mulai penyebab terjadinya stres, cara mengatasi stres dan penguatan mental pada usia remaja. Selain itu, para siswa juga diberikan soal tanya jawab tentang kehidupan sehari-hari yang dituangkan dalam mengisi lembar jawaban.
Moh. Ibnu Athoillah, menjelaskan kegiatan ini menggandeng TPM Prodi Sp-1 Psikiatri FK Unair Surabaya untuk membekali sejumlah materi. Yakni lebih fokus pada menjaga mental kesehatan siswa, sehingga siswa mampu mengambil solusi dalam menerima atau mengadapi kenyataan,” jelasnya.
Menurutnya, mereka masih dikatagorikan remaja usia labil, apalagi dimana dunia Medsos yang tidak bisa dikendalikan. “Jadi kegiatan ini tujuannya anak-anak bisa menjaga diri, dan perasaan negatif bisa ditekan sejak dini. Agar ketidaksiapan mental itu bisa diantisipasi,” katanya.

“Saya juga berharap para peserta yang ikut pembekalan penguatan kesehatan mental bagi remaja ini bisa menjaga diri. Anak-anak bisa menjaga diri, fokus pada tugas belajarnya, tidak terpengaruh oleh yang lainnya, sehingga cita-citanya bisa tercapai, “ harap Ibnu Athoillah.
Sementara itu, dr. Safira Nugroho dari Ilmu Kedokteran Jiwa Unair mengungkapkan telah banyak menemukan kasus gangguan mental usia remaja pada saat berkonsultasi di psikolog.
“Kondisi ini memang sering kita temukan. Ternyata mereka memiliki permasalahan, dan kebanyakan bisa diatasi, seperti mengatasi emosi, stres dan mekanisme koping,” ungkapnya.(mad)