Oleh: Asmunif
Kata pemimpin merupakan terjemahan dari kata asing, yakni leader. Pemimpin adalah individu yang memiliki superioritas tertentu, sehingga memiliki wibawa dan kuasa atas tindakan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu, Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan. Sehingga dapat dikatakan bahwa pemimpin adalah seseorang yang mampu memimpin kelompok dengan memengaruhi orang lain tanpa mengindahkan bentuk dan alasannya.
Pemimpin dalam konsep kepemimpinan modern harus berjiwa objektif, jujur, dan adil. Pemimpin juga harus mampu mendorong rekan, bawahan, dan jaringan kerja samanya guna mencapai tujuan bersama melalui kerja maksimal dalam suatu organisasi. Tentunya kreteria pemimpin seperti ini merupakan gambaran pemimpin yang di harapkan masyarakat. Seperti halnya Gambaran Umum Kepemimpinan Emil Dardak dikenal sebagai pemimpin milenial dengan gaya kepemimpinannya yang transformatif.
Menurut Handoko dan Tjiptono (1996), kepemimpinan transformasional merupakan tipe kepemimpinan yang berorientasi pada upaya perubahan dengan cara memotivasi para individu untuk dapat mencetak prestasi melebihi harapan1. Emil Dardak, yang pernah menjabat sebagai Bupati Trenggalek dan kini menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur, memimpin dengan terjun langsung ke lapangan melalui program-program yang dicetuskannya. Di era revolusi industri 4.0, ia bersama wakilnya mencanangkan program “Smart Regency” untuk menghadapi tantangan teknologi dan digitalisasi.
H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc., Ph.D atau Emil Dardak (lahir 20 Mei 1984) adalah seorang politisi Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur sejak 13 Februari 2019.
Ia juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Jawa Timur. Pada saat kepemimpinannya tidak pernah tersandung dengan urusan KPK itu menunjukan kepemimpinan yang diemban selalu mengutamakan kejujuran, Di era yang serba cepat dan penuh persaingan ini, kejujuran di tempat kerja seringkali dianggap sebagai nilai yang kuno. Namun, sebenarnya, kejujuran merupakan fondasi penting yang menopang integritas pribadi dan profesionalisme. Mari kita bahas lebih dalam mengapa kejujuran itu fundamental di tempat kerja.
Kejujuran adalah kunci utama dalam membangun kepercayaan. Di lingkungan kerja, kepercayaan antara rekan kerja, atasan, dan klien adalah esensial. Ketika Anda berkomunikasi dengan jujur dan terbuka, Anda menciptakan lingkungan yang transparan. Ini memungkinkan orang lain untuk percaya dan menghargai Anda lebih.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Kemdikbud menunjukkan bahwa integritas, yang berakar pada kejujuran, sangat berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang. Kejujuran juga berperan penting dalam meningkatkan kredibilitas Anda. Di tempat kerja, menjadi sumber informasi yang dapat diandalkan sangat penting. Ketika Anda dikenal sebagai seseorang yang jujur, rekan kerja dan atasan Anda akan lebih mempercayai Anda. Ini juga tercermin dalam kode etik Honeywell yang menekankan pentingnya kejujuran dalam setiap aspek kerja.
Kejujuran adalah lebih dari sekadar kata, itu adalah tindakan dan komitmen yang berkelanjutan. Dengan berkomitmen pada kejujuran, kita tidak hanya meningkatkan diri kita sendiri tetapi juga lingkungan di sekitar kita. Mari kita jadikan kejujuran sebagai bagian integral dari perjalanan profesional kita.*
*) Mahasiswa Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
CATATAN : Artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulisnya