KEDIRI (RadarJatim.id) — Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswari, meninjau secara langsung Stadion Brawijaya, Selasa (4/3/2025). Kehadirannya, untuk melihat lebih dekat kondisi terkini satu-satunya lapangan sepak bola yang ada di Kota Kediri ini.
Dalam kesempatan peninjauan tersebut, Mbak Wali, sapaan akrabnya, didampingi Plt Kadis PUPR Kota Kediri, Yono Heryadi; Kadis DLHKP Imam Muttaqin, Plt Kadis Kominfo Chevy Ning Suyudi, serta sejumlah pihak terkait, seperti PLN dan juga perwakilan Persik Kediri.
“Kedatangan kami untuk melakukan survei dan menginventarisasi masalah pada stadion ini. Saya juga sudah mengkomunikasikannya langsung kepada kepala OPD,” kata Vinanda.
Setelah melakukan survei, Mbak Wali menyimpulkan, ke depannya akan ada dua hal yang masuk rencana pembenahan dalam waktu dekat ini, seperti lampu yang sering padam dan wadah udara.
“Kami akan berupaya untuk segera memperbaiki kelistrikan dan juga drainase,”
Selain digunakan sebagai home base Persik Kediri, stadion ini juga digunakan sebagai tempat pemusatan latihan olah raga lainnya. Juga diketahui, stadion ini termasuk salah satu tempat digelarnya sejumlah kegiatan masyarakat Kota Kediri.
“Perbaikan ini agar masyarakat Kota Kediri bisa tetap nyaman saat beraktivitas di Stadion Brawijaya,” ujarnya.
Stadion ini sempat menjadi perhatian publik, dikarenakan dalam permainan laga Persik Kediri vs Dewa United tiba-tiba lampu lapangan mendadak padam pada Sabtu (1/2/2025) malam. Tak hanya itu, peristiwa lampu stadion yang tiba-tiba padam itu terulang lagi pada pertandingan Persik Kediri saat menjamu Persis Solo (14/2/2025).
Selain permasalahan lampu, ada juga sistem drainase yang sempat mampet di kala curah hujan tinggi mengguyur permainan laga Persik Kediri dengan PSS Sleman. Akibatnya, lapangan Stadion Brawijaya penuh dengan genangan air, hingga bola tak bisa melaju dengan baik.
Plt Kadis PUPR Kota Kediri, Yono Heryadi, mengatakan, Pemkot Kediri akan melakukan identifikasi secara keseluruhan terkait kebutuhan untuk perbaikan Stadion Brawijaya. Perbaikan itu, kata dia, meliputi support elektrik, lampu, serta sistem mekanika elektrikal. Sementara untuk sistem drainase nantinya akan diperkuat, terutama jaringan yang keluar.
“Kalau tidak kita mengidentifikasi kebutuhan dari semua aspek, nanti sifatnya malah saling menempel (tambal sulam). Jadi nanti pemerintah kota Kediri punya satu solusi yang komprehensif,” ungkapnya. (rul)