BANYUWANGI (RadarJatim.id) – Warga Banyuwangi, Jawa Timur menanam pohon pisan di tengah-tengah jalan rusak.
Ya, sebuah protes ini diungkapkan melalui demonstrasi tanam pohon pisang di jalan penghubung desa Kecamatan Gambiran dan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi diwarnai pawai Maulid Nabi Muhammad SAW.
Puluhan pohon pisang itu ditanam tepat di tengah jalan, masuk RT 07, 06, 04 dan 05 RW 02 Dusun Gembolo Barat, Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran menuju Dusun Campursari, Desa/Kecamatan Tegalsari.
Aksi tersebut digelar mulai pukul 07.00 WIB. Aksi sempat dihentikan lantaran adanya pawai dari Taman Pendidikan Al-Quran di desa setempat, yang mendapat kawalan dari aparat keamanan.
Koordinator Aksi, Nurmawanto (42) alias Wawan Lembung mengatakan, aksi tanam pohon pisang kali ini dilakukan karena selama ini masyarakat hanya diberikan janji-janji yang tak kunjung terealisasi. Baik saat pemilu legislatif sampai pemilihan kepala daerah atau presiden.
“Aksi ini baru bisa dilakukan hari ini. Kebetulan saja ini pas ada arak-arakan muludan,” katanya, Minggu (22/9/2024) kemarin.
Untuk menghargai kelancaran pawai muludan tersebut, secara spontan masyarakat menghentikan aksi. Kemudian dilanjutkan lagi, usai seluruh pawai tersebut melewati jalan sepanjang sekitar 600 meter tersebut.
“Jalan yang ditanami pohon pisang ini sekitar 600 meter, nggak sampai sekilo,” ujar Wawan Lembung.
Terakhir, jalan menuju Kecamatan Tegalsari ini diperbaiki sekitar tahun 2007/2008. Beberapa tahun kemudian rusak dan tak pernah tersentuh pembangunan.
“Aspirasi ini pernah kami sampaikan pada Caleg Waktu kampanye atau calon bupati. Mulai jaman bupatinya Pak Anas sampai Bu Ipuk sekarang ini. Pernah juga kami sampaikan saat rapat di desa, tapi katanya itu kewenangan kabupaten. Makanya aksi ini ingin kami sampaikan ke pemerintah kabupaten,” paparnya. (RJ10)