GRESIK (RadarJatim.id) — Suasana haru dan khidmat menyelimuti Masjid Refah Islami saat digelar acara Setor Khatam Al Quran santri ke-79, 80, dan 81, Kamis (8/5/2025). Ketiga santri, yakni Fatihul Izzi, Salman Alfarizi, dan Ayubbi Geno Limpo berhasil menobatkan diri sebagai hafidz 30 juz Al Quran, disaksikan orang tua masing-masing.
Acara penuh makna ini menjadi momen sakral yang membahagiakan, tidak hanya bagi para santri Pondok Pesantren Refah Islami di Desa Sukorejo, Kecamatan Sidayu, Gresik, Jawa Timur ini, tetapi juga bagi keluarga, dan segenap civitas Pesantren ini.
Dalam sambutannya, Ayahanda dari Fatihul Izzi mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam atas bimbingan para asatidz. Ia berharap, anaknya juga santri lain di pesantren ini kelak menjadi generasi Qurani yang mampu menerapkan kandungan Al Quran dalam kehidupan.
“Terima kasih karena telah membimbing dari bacaan yang terbatas hingga kini lancar, bahkan mampu menyelesaikan hafalannya,” ujarnya penuh haru.
Ia juga berpesan kepada putranya agar senantiasa menjaga hafalannya. Pria ini mengibaratkan, sebagaimana unta yang perlu diikat dan dijaga, demikian pula hafalan Al Quran, juga harus terus dirawat dan dijaga dengan istiqomah.
Sementara itu, ayahanda dari Salman Alfarizi juga menyampaikan rasa syukur yang mendalam. “Ini adalah nikmat yang telah lama dinanti. Alhamdulillah, akhirnya Salman bisa menyelesaikan hafalannya,” ucapnya. Ia pun tak lupa menyampaikan permohonan maaf apabila selama proses pendidikan putranya terdapat hal-hal yang kurang berkenan.
Perwakilan wali santri Ayyubi Geno Limpo, yang disampaikan oleh sang paman –karena ayahandanya berhalangan hadir kerena berada di Makassar–, juga menyampaikan ungkapan terima kasih dan permohonan maaf.
“Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan kasih sayang yang diberikan kepada Ayyubi, serta mohon maaf bila ada kekurangan selama ini,” tuturnya.
Acara juga diisi dengan tausyiyah oleh Mudir Pondok Pesantren Refah Islami, KH Farid Dhofir, Lc, MSi. Dalam tausyiahnya, kiai muda ini mentadabburi QS. Thaha ayat 1-3, yang menegaskan, bahwa Al Quran tidaklah menjadikan orang sengsara, justru kesengsaraan itu datang karena seseorang jauh dari Al Qurqn.
“Siapa pun yang berhubungan erat dengan Al Quran akan mendapatkan kemuliaan dan ketenangan hati,” ujarnya. (har)