GRESIK (RadarJatim.id) — Sejak dini mahasiswa harus terbiasa mengakrabi masalah-masalah riil yang akan dihadapi di lapangan. Selain itu, agar tidak tergilas oleh perkembangan zaman, mahasiswa juga harus menguasai transformasi teknologi dan memperluas jejaring di berbagai bidang.
Hal itu dikemukakan Rektor Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) Prof Dr Ing Herman Sasongko, seusai sidang senat penerimaan mahasiswa baru di Kampus B UISI, Minggu (2/10/2022).
“Jangan hanya duduk di manara gading yang terlalu tinggi, sehingga tak kenal dengan kenyataan di lapangan. Karena itu, sejak dini harus dibiasakan dengan kondisi riil di lapangan,” ujar rektor yang gemar bermusik cadas, rock. Dalam acara itu, pria murah senyum ini sempat menghibur ratusan mahasiswa baru dan para undangan dengan menampilkan kepiwaiannya nggitar lewat beberapa lagu hits pada zamannya.
Ia menyarankan, mahasiswa jangan menghabiskan waktunya di kampus hanya bergelut dengan tumpukan buku, sehingga mengabaikan kebutuhan riil di lapangan yang kelak akan mereka hadapi. Karena itu, lanjutnya, mulailah intens dalam komunitas, seperti wirausaha, pemerhati lingkungan, pendidikan dan lainnya.
“Mahasiswa harus berempati dan berkreasi di masyarakat. Bergelutlah dengan masalah-masalah riil di masyarakat, bukan hanya belajar dari buku. Satu hal lagi, jangan sampai ketinggalan dengan transformasi digital karena ini memang keniscayaan zaman dan perbanyaklah jejaring. Dan, di UISI mereka akan dibiasakan begitu,” tandasnya.
Di kampus B bekas area pabrik Semen Gresik itu, UISI menggelar sidang senat penerimaan mahasiswa baru di yang diadakan secara tatap muka, dengan 425 mahasiswa baru berasal dari 10 prodi dengan sebaran dari 22 provinsi. Tahun ini UISI juga mulai membuka kelas profesional yang diperuntukkan bagi pekerja.
“Keinginan dan kemauan untuk lanjut kuliah di tahun ini meningkat drastis dibanding dua tahun lalu,” tambahnya.
Ini juga membuktikan, bahwa perekonomian Indonesia kembali bangkit setelah terkena gelombang Covid-19. “Saat ini UISI telah membuka dan menjalankan kelas profesional untuk pekerja, termasuk bagi karyawan Semen Indonesia Grup,” papar Herman.
Acara ini juga menghadirkan Direktur Keuangan dan SDM PTSG Muchamad Supriyadi sebagai keynote speaker. Tema yang dibahas adalah ‘Bangkit Bersama Kuatkan Generasi Unggul’ , UISI mengajak seluruh elemen untuk pulih pascamasa pandemi Covid-19. Tahun ini, adalah pertama kali sidang senat diadakan secara tatap muka setelah tahun-tahun sebelumnya diadakan secara daring. Tema ini juga selaras dengan dengan tujuan global Indonesia di konferensi G20 ‘Recover Together, Recover Stronger’. Harapannya mahasiswa UISI akan dapat bersiap menghadapi dunia kuliah dan bermasyarakat.
“Sebaran asal mahasiswa baru UISI bertambah dari tahun ke tahun, sebelumnya berasal dari 15 provinsi, kini menjadi 22 provinsi dan mahasiswa asing ada yang berasal dari Timor Leste,” papar Wakil Rektor Bidang Tri Dharma, Prof Fahimah Martak.
Tahun ini, jumlah mahasiswa baru UISI naik sebsar 49% dibanding tahun sebelumnya. Kelas sore untuk pekerja profesional juga sudah mulai berjalan di semester ini dengan prodi yang dibuka yaitu Informatika, Manajemen, dan Manajemen Rekayasa. Kelas ini berlangsung pada sore dan akhir pekan berbasis kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
“UISI berkontribusi untuk peningkatan pendidikan bangsa lewat pemberian beasiswa penuh kepada 48 mahasiswa baru dengan total beasiswa mencapai 3 miliar,” ungkap Fahimah.
Jenis beasiswa penuh meliputi unggulan, APERTI BUMN, mahasiswa internasional, KIP Kuliah, pegawai, dan SIG Innovation. (sto)