SIDOARJO (Radarjatim.id) — Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sidoarjo menujukkan tren sangat postif. Menutup buku tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Sidoarjo 7,53 persen tertinggi nomor dua di Jawa Timur. Pemulihan ekonomi Kota Delta tersebut terbilang lebih cepat dari perkiraan, karena sempat minus 3,69 persen saat pandemi tahun 2020.
Kabar baiknya lagi, investasi yang masuk mencapai Rp 14,1 triliun. Capaian tersebut naik 100 persen dibanding tahun 2021 sebesar Rp 7,1 triliun. Tren investasi yang positif tersebut menurut Bupati Sidoarjo harus dipertahankan, salah satunya dengan menjaga harmonisasi industri.
Oleh sebab itu, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor meminta kepada seluruh perusahaan alih daya yang ada di Kabupaten Sidoarjo, bekerja secara profesional dan bersaing secara sehat demi terciptanya harmonisasi industri. ‘Salah satu untuk menciptakan harmonisasi industri itu, tidak membuka celah kecil pada saat melakukan kerja sama dengan klien, atau perusahaan yang nantinya bisa menimbukan disharmonisasi industri’.
Itulah permintaan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor dalam pembukaan Bimtek Penguatan Perusahaan Alih Daya di Era Industrialisasi dan Digitalisasi, pada Rabu (8/3/2023) pagi di Ruang Rapat Nusantara, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo.
Menurutnya, dengan adanya harmonisasi industri, diyakini mampu meningkatkan iklim investasi di Sidoarjo, yang semakin gemilang karena saat ini dengan proyek pembangunan di Sidoarjo yang secara intens, mampu menarik iklim investasi dan optimisme masyarakat. “Investasi di Kabupaten Sidoarjo mengalami kenaikan yang cukup signifikan, di tahun 2021 sebesar Rp 7,1 triliun naik menjadi Rp 14,1 triliun pada tahun 2022 atau naik sebesar 100 persen, “ kata pria yang akrab disapa Gus Muhdlor ini.
Pihaknya juga mengatakan, kalau kendala yang dialami oleh Sidoarjo saat ini adalah, kepastian investasi terkait peruntukan lahan serta amdal PMA (Penanam Modal Asing) yang diambil alih oleh pusat. “Saya berharap kepada perusahaan di Sidoarjo bekerjasama dengan baik antar satu dengan lainnya,” harapnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo Ainun Amalia, akan terus memantau perusahaan agar mengikuti beberapa regulasi pemerintah untuk kelancaran pertumbuhan investasi di Sidoarjo. “Sebanyak 50 perusahaan alih daya di Kabupaten Sidoarjo skala besar, sedang, dan kecil ini akan kami bimbing dengan baik, diantaranya terkait pemahaman dan kesepahaman agar dapat meminimalisir permasalahan ketenagakerjaan dan dapat menyesuaikan di era digitalisasi ini,” ucapnya.(mad)







