SURABAYA (RadarJatim.id) – Di tengah pandemi Covid-19, Jawa Timur masih mampu melakukan ekspor produk pertanian, senilai Rp 140 miliar. Nilai ekspor sebesar itu dihimpun dari 34 ragam komoditas, yang dikirim ke 12 negara tujuan.
Hadir pada pelepasan ekspor yang dihelat di Surabaya, Jumat (12/3/2021) itu, di antaranya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Tohir, dan Anggota Komisi IV DPR RI, Ema Umiyyatul Chusnah.
Mentan Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, ekspor yang dilepas kali ini secara keseluruhan senilai Rp 1,2 triliun yang berasal dari 52 pintu atau wilayah ekspor. Salah satu pintu ekspor terbesar, kata Mentan, adalah wilayah Jatim,
“Kita dipertemukan dengan sesuatu yang memang menjadi perintah Bapak Presiden, tingkatkan ekspor kita. Dan, Alhamdulillah, Ibu Khofifah, yang paling agresif,” katanya, Jumat (12/3/2021).
Mentan memuji langkah Gubernur Khofifah yang gesit dan agresif dalam hal pemulihan ekonomi. Oleh karenanya, ia berharap seluruh kepala daerah juga bisa segesit dan seagresif gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
“Kebetulan ekspor pertanian itu, pada 2020, nilainya Rp 549 trilun. Naik 15,4 persen. Bukan data pertanian, ini data BPS. Terima kasih Menteri Perdagangan, inilah kerja sama yang baik,” imbuhnya.
Di sisi lain, Mendag M. Lutfi menegaskan, kondisi pandemi Covid-19, perdagangan harus tetap menggeliat. Karena perdagangan adalah satu upaya memulihkan kondisi perekonomian. Ia mengungkapkan, Jawa Timur adalah pusat perdagangan di Indonesia Timur.
“Oleh sebab itu, kita memutuskan akan membentuk Expor Center di Surabaya, untuk memastikan bahwa barang barang ekspor bisa terpenetrasi dengan baik,” imbuhnya.
Mendag berharap, Expor Center dapat memunculkan eksportir-eksportir baru. Ia yakin, dengan semakin terkendalinya penanganan Covid-19, ditambah dengan vaksinasi yang masif di Indonesia, ekonomi Indonesia dapat segera pulih.
“Dan kita akan memulai dari yang sederhana, yaitu berdagangan. Perdagangan adalah salah satu simbol tersebut. Dan kami berjanji akan membuat regulasi yang memastikan bisa berjalan dengan baik,” tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut baik rencana Kementerian Perdagangan yang akan membentuk Expor Center di Surabaya, Jawa Timur.
“Kami berharap bahwa, Expor Center yang oleh Kementerian Perdagangan akan disiapkan di Surabaya, sehingga petik, olah, kemas, jual, akan ketemu market yang lebih bagus,” kata Khofifah.
Tentang negara tujuan ekspor dimaksud, di antaranya, Amerika Serikat, Hong Kong, Timor Leste, Jerman, Brunei Darussalam, Thailand, Tiongkok, Vietnam, Korea Selatan, Mesir, Singapura, Bangladesh.
Sedangkan ragam komoditasnya ada 34 jenis, di antaranya pentol bakso, sarang burung walet, pakan ternak, premik, cicak kering, lipan kering, L-Lysine sulfate, animal feed additive, Greenfields ESL Pasteurised, anlene movmax, kelapa bulat, cacao powder, cacao butter, kopi biji, cengkeh, dan Fiber mixed Feed (Sillage) Allformilk. (psy/sha)







