SURABAYA (RadarJatim.id) — Setelah berhasil meraih predikat ZI WBK (Zona Intregritas Wilayah Bebas dari Korupsi), kini Balai Bahasa Provinsi Jatim (BBJT) siap menuju Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (ZI WBBM) 2025.
Kesiapan tersebut ditandai dengan Pencanangan ZI WBBM dan Forum Konsultasi Publik Tahun 2025, dibuka secara langsung oleh Kepala BBJT Dr. Puji Retno Hardiningtyas, S.S M,Hum pada Kamis (10/4/2025) pagi di Aula Cut Nyak Dien BBJT Jl. Gebang Putih 10 Sukolilo Surabaya.
Sekaligus penandatanganan Pakta Integritas dan komitmen bersama yang diawali oleh Kepala BBJT Puji Retno Hardiningtyas dan dilanjutkan Kasubbag Umum Ary Setyorini beserta seluruh pegawai.
Kepala BBJT Puji Retno Hardiningtyas menuturkan, sebagai satuan kerja (Satker) pemerintah yang telah meraih predikat ZI Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) maka kewajiban selanjutnya adalah bersiap untuk mengikuti penilaian satker dengan predikat ZI WBBM.
Ia menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya konkret Balai Bahasa dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi yang menyeluruh.

“Pencanangan ZI Menuju WBBM bukan sekadar simbolis, melainkan komitmen serius institusi untuk mencegah praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam seluruh aspek pelayanan publik dan administrasi internal,” tutur Bu Retno_sapaan akrabnya.
Bu Retno juga menyematkan pin kepada sejumlah pegawai yang dipilih menjadi agen perubahan dan role model. Dilanjutkan dengan paparan materi ZI WBBM oleh Amanda Aprillia Surya Ningtyas, Ketua Tim Kerja Pengendalian ZI WBK/WBBM dan SPIP Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim, dan Yusnalin, Tim ZI WBBM BBPPMPV BOE Jawa Timur.
Keduanya menjelaskan sejumlah strategi dan upaya yang telah dilakukan lembaga masing-masing dalam mencapai predikat ZI WBBM dari Kemenpan RB.
Sementara itu, Muslih, Asisten Pemeriksa Ombudsman RI Perwakilan Jawa Timur menyampaikan tentang pentingnya badan publik menjamin kepastian layanan publik kepada masyarakat selaku pengguna layanan.
Hadir dalam kesempatan tersebut, para mitra kerja BBJT dari berbagai unsur seperti sekolah, asosiasi profesi, komunitas, mahasiswa, media massa, serta perguruan tinggi negeri dan swasta.
Kegiatan FKP ini dimaksudkan sebagai ruang dialog partisipatif dalam memberikan masukan, saran, dan kritik terhadap layanan lembaga selama ini.
“Agar kami dapat terus melakukan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan demi memberikan layanan yang semakin efektif, efisien, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” pungkas Bu Retno.(mad)