SIDOARJO (RadarJatim.id) – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sidoarjo dengan jelas mengatakan kalau SMP PGRI 1 Buduran merupakan salah SMP swasta terbaik di Sidoarjo. Karena semua anak-anak didiknya berprestasi. Semuanya anak-anak yang hebat. Ini sebagai bukti orang tua dan guru bisa menggali potensi bakat dan minat mereka, termasuk di dalamnya anak-anak PDBK.
Itulah penegaskan Kepala Dikbud Sidoarjo Dr. Ng. Tirto Adi, M.Pd usai menghadiri prosesi pelepasan siswa kelas IX SMP PGRI 1 Buduran, beberapa hari lalu, yang mintai komentar pada (27/6/2023) siang.
Menurutnya, SMP terbaik itu indikatornya banyak, di antaranya kepercayaan masyarakat masih tinggi, dan punya prestasi di bidang akademik dan non-akademik. “SMP PGRI 1 Buduran ini selalu ‘nguri-uri’ (melestarikan) budaya Jawa, diaktualisasikan dengan Campursari Pandan Wangi yang dulu sering tampil siaran di TVRI Jawa Timur,” katanya.
“Oleh karena itu, saya berpesan ilmu diperoleh dengan cara belajar, barokahnya ilmu tergantung orang yang menerima mengamalkan atau tidak, manfaat ilmu ditentukan oleh taat tidaknya orang yang menerima ilmu kepada orang yang memberi ilmu,”pesannya.
Dikatakannya, jika ingin sukses kata kuncinya adalah ‘taat’. Jangan pernah ‘memantan mantankan’/(membekas-bekaskan) guru. Ini tidak boleh dilakukan, sebab dalam dunia pendidikan harus menjaga ‘adab’. Termasuk juga dengan orang tua. Anak yang berbakti teruji saat orang tua sudah tua renta,” pesan Tirto Adi.
Pelepasan 175 peserta didik kelas IX SMP PGRI 1 Buduran benar-benar bertaburkan doa, motivasi, dan prestasi. Bagaimana tidak. Mulai Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Ketua Perwakilan YPLP PGRI Kabupaten Sidoarjo, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, semuanya memberikan doa dan motivasi untuk peserta didik, pada (21/6/2023) di Gedung Rohmatul Ummah Sidoarjo.
Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Indrajayanti Ratnaningsih, S.Si, M.Pd, mengucapkan selamat dan sukses untuk peserta didik kelas IX yang akan dilepas dari sekolah. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk meraih kesuksesan, khususnya budi pekerti. “Pendidikan karakter awalnya di rumah, diteruskan di sekolah. Orang tua/wali peserta didik tinggal menguatkan,”katanya.
“Alhamdulillah, kami sudah mengembangkan potensi peserta didik, akademik dan non-akademik. Non-akademik terutama di bidang seni budaya, sudah banyak prestasi. Kami tidak ingin sekolah ini hanya dikenal prestasi seni saja. Kami rencakan pengembangan digital. Ini sudah mendapat dukungan dari yayasan,”ucapnya.
Menurutnya, SMP PGRI 1 Buduran sudah membekali peserta didiknya dengan soft sklills. Sebagai bukti adalah gelar karya peserta didik kelas IX. Kompetensi ini bisa menjadi bekal untuk terjun ke masyarakat. Seperti muatan lokal: Tata Boga, Karya Seni, English Conversation, dan Tata Busana. “Harapan ini bisa diwujudkan dengan keinginan dan motivasi yang tinggi, serta dukungan keluarga,”harapnya.(mad)