MADIUN (RadarJatim.id) — Beratnya beban kendaraan yang melintas di jalan poros penghubung Kecamatan Mejayan dengan Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, membuat sebagian ruas jalan itu rusak berat. Hal itu diperparah tingginya curah hujan belakangan ini yang menambah dan mempercepat kerusakan badan jalan.
Akibatnya, perjalanan para pengguna jalan, yang sebagian adalah anak-anak sekolah di sejumlah lembaga pendidikan kerap terhambat. Mereka minta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun secepatnya melakukan perbaikan.
“Tidak tahu sampaikan kapan kondisi seperti ini. Padahal sudah sebulan lebih kayak gini. Tiap hari saya mengantar anak sekolah melewati jalan ini. Tak jarang, ibu-ibu yang melintas sampai jatuh saat melewati jalan yang rusak itu,” ujar Siswanto, pengguna jalan yang tiap hari mengantar putranya sekolah.
Ia berharap, Pemkab tanggap dan secepatnya melakukan perbaikan. Pasalnya, jika tidak secepatnya diperbaiki, kondisi jalan yang rusak akan lebih parah dan meluas. Saat ini, katanya, kondisi jalan yang rusak berat itu cuma sekitar 13 meter.
“Tapi kalau tak secepatnya diperbaiki, tambah lama kan tambah panjang jalan yang rusak. Kondisi jalan yang blethokan (tanah liat berlumpur karena hujan, Red) menyusahkan kendaraan yang lewat, bahkan sering ada yang jatuh,” tambahnya.
Pantauan di lapangan, sebenarnya ruas jalan yang rusak berat itu hanya sepanjang sekitar 13 meter dengan lebar jalan 3 meteran. Hanya saja, karena kendaraan yang melewati cukup padat dengan tonase melebihi kapasitas kekuatan jalan dan cuaca sering hujan, kerusakan jalan tambah parah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Madiun, Ir Gunawi, saat dikonfirmasi, Sabtu (21/1/2023) menyampaikan terima kasih atas informasi yang disampaikan masyarakat. Dikatakan, secepatnya ia akan mengirim tim untuk mengecek dan mengidentifikasi kondisi jalan yang rusak. Selanjutnya, pihaknya menentukan pola perbaikannya.
“Terima kasih, secepatnya kami akan cek kondisi lapangan. Dari situ nanti ditentukan bagaimana perbaikannya,” ujarnya.
Gunawi belum bisa memastikan berapa alokasi biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan jalan yang rusak tersebut. Ia masih membutuhkan data lapangan dari tim yang diterjunkan. Dari data yang ada, lanjut Gunawi, akan ditentukan pola perbaikannya, termasuk terkait estimasi dan kalkulasi biayanya.
“Insya Allah secepatnya kami perbaiki dan waktunya tidak terlalu lama, sehingga jalan kembali normal,” pungkasnya. (ian)