SIDOARJO (RadarJatim.id) — Pasca terjadinya musibah kecelakaan tunggal bus yang ditumpangi siswa SMA Negeri 1 Porong, di KM 72 Jalan Tol Pandaan-Malang, pada Sabtu (1/2/2025), mengakibatkan salah satu siswinya Nafiri Rimbi Maharani meninggal dunia.
Pada Senin (3/2/2025) pagi di halaman sekolah, Keluarga Besar SMA Negeri 1 Porong melakukan Istighosah, doa bersama-sama.
Kepala SMA Negeri 1 Porong Ropinggi, S.Pd MM mengatakan kami bersama guru dan seluruh siswa-siswi melakukan Istighosah, doa bersama-sama untuk almarhum Nafiri Rimbi Maharani yang meninggal dalam kecelakaan tersebut.
“Kejadian ini adalah musibah. Bisa jadi ini teguran, bisa jadi ini kasih sayang Yang Maha Kuasa. Pelajaran yang kita ambil dari sini adalah kita harus hati-hati, jangan saling menyalahkan,” ucapnya.
Ropinggi menjelaskan, kegiatan pengambilan foto history year books ini kegiatan yang di kelola oleh siswa. Jangan sampai guru juga menyalahkan ke siswa. Pihaknya akan melakukan evaluasi diri musibah ini.

“Oleh karena itu, saya menghimbau ke guru walaupun ini kegiatannya dikelola anak-anak. Kita hanya mendampingi saja. Jangan sampai menyalahkan kepada anak-anak. Jangan gara-gara ini kegiatan yang harusnya positif dibatalkan dan anak-anak trauma,” jelas Ropingi.
Program pengambilan foto history year books itu inisiatif dari siswa-siswi sendiri. Semangat mereka luar biasa, dan pingin membuat kenangan yang terbaik saat di SMA Negeri 1 Porong. “Mereka menyampaikan itu ke kami, dan kami tolak. Namun mereka tetap saja berangkat, tentu saja khawatir, akhirnya kami meminta agar dua guru mendampingi,” terangnya.
Kami selalu kepala sekolah mohon permintaan maaf ke orang tua, dan masyarakat karena musibah tersebut. Siapapun tidak berharap dan karena juga sudah terjadi. “Kami segenap kepala sekolah dan guru meminta maaf sebesar besarnya kepada ortu, masyarakat, dan pimpinan serta sekolah lainnya,” pinta Ropingi.(mad)