Oleh: Fahrul Fitriah
Gaya belajar merupakan cara seseorang dalam mengerti, memahami, menerima, memproses dan menyimpan informasi dalam penggunaan selanjutnya. Gaya belajar yang dimaksud yaitu suatu pendekatan yang menjabarkan tentang bagaimana seorang anak belajar atau cara yang dicapai masing-masing orang untuk berkonsentrasi pada suatu proses dan mendominasi informasi yang sulit melalui persepsi yang berbeda.
Seorang guru merupakan factor penentu yang dominan dalam pendidikan, karena guru menjadi peran utama dalam proses pembelajaran. Guru harus memperdalam pengetahuan dan keterampilan tentang cara mengajar yang terbuka kepada peserta didik.
Ada banyak hal peran guru yaitu guru melakukan diagnosis terhadap perilaku awal peserta didik, guru sebagai mediator dan fasiliator belajar, guru mengusahakan media pembelajaran dengan baik, guru sebagai demonstrator, dan guru merupakan pengelola kelas.
Jenis gaya belajar yang biasa digunakan yaitu modalitas preferensi sensorik, ini telah dikembangkan dengan berbagai macam model. Modalitas prefensi sensori di bagi menjadi tiga macam yaitu gaya belajar Visual (visual learner), gayabelajar Auditori (Auditory learner), dan gaya belajar Kinestik (tactual learner).
Setiap gaya belajar memiliki penekanan masing-masing, meskipun ketika ketiganya dijadikan satu akan menjadi baik, tetapi para siswa biasanya hanya menggunakan satu gaya belajar saja.
Gaya belajar visual (Visual Learning) biasanya berfokus pada penglihatan, saat pembelajaran seorang siswa perlu melihat sesuatu yang dijelaskan agar mudah dimengerti dan dipahami, mereka juga memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna-warna.
Gaya belajar visual dilakukan untuk mendapatkan informasi seperti melihat gambar, diagram,peta, poster, dan grafik. Anak yang bertipe gaya belajar visual ini akan cepat mempelajari bahan-bahan yang disajikan secara tertulis.
Seseorang yang mempunyai gaya belajar visual memiliki kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi visual sebelum mereka memahami. Teknik visualisasi mampu melatih otak untuk memvisualisasikan suatu hal mulai dari mendeskripsikan suatu pandangan, mulai dari benda baik benda nyata maupun imajinasi, sehingga mendapatkan apa yang diinginkan.
Gaya belajar auditorik (Auditory learner) ini menggunakan pendengaran untuk memahami suatu hal agar mudah untuk diingat. Anak yang bertipe autoditorial mudah memahami sesuatu dengan cara pendengaran (ceramah),
Ketika guru menerangkan anak yang gaya belajarnya auditorial mereka akan cepat menangkap bahan pembelajaran dan juga saat berdiskusi dengan teman-temannya.
Gaya belajar kinestetik (tactual learner) merupakan gaya belajar yang dimiliki siswa untuk mempengaruhi prestasi belajar siswa dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh. Pembelajaran kinestetik, terkadang saat membaca dan mendengarkan merupakan kegiatan yang sangat membosankan, instruksi yang diberikan dengan cara tertulis maupun lisan seringkali dilupakan. Mereka cenderung memaham tugas dengan cara langsung mencobanya.
Ketika gaya belajar visual, auditori dan kinestetik menjadi gaya belajar yang baik, maka para guru harus memahami betul hal-hal ini dikarenakan gaya belajar ini merupakan keunikan seseorang yang relevan dengan Pendidikan. Kaitannya dengan pembelajaran dikelas, gaya belajar dapat digunakan oleh guru untuk merancang model pembelajaran yang efektif sehingga bisa membantu peserta didik belajar untuk mencapai prestasi yang tinggi. (*)
*Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Malang