SURABAYA (RadarJatim.id) – Lebih dari 2.000 modin (Kaur Kesra) dan pengurus jenazah di Surabaya menerima bantuan baju hazmat (alat pelindung diri/APD), serta masker dan sarung tangan dari Pemkot Surabaya. Alat ini diharapkan bisa dimanfaatkan para modin untuk bertugas secara aman dari ancaman virus Covid-19.
Setiap modin mendapat dua setel baju hazmat, satu kotak masker medis dan satu kotak sarung tangan. Penyerahan dilakukan oleh Wali Kota Tri Rismaharini kepada perwakilan modin di halaman Balai Kota Surabaya, Rabu (25/11/2020).
Wali Kota Risma meminta kepada seluruh modin di Kota Surabaya untuk berhati-hati dan menjaga keamanan saat bekerja. Sebab, mereka juga berisiko tinggi terkena virus Covid-19, karena salah satunya mengurusi jenazah warga yang meninggal.
“Tidak mudah tugas tersebut. Makanya, saya juga berharap kepada Panjenengan (Anda) semuanya untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan. Kami berharap Panjenengan selalu sehat dan kuat menjalankan amanah yang diberikan oleh Gusti Allah ini,” pesan dia.
Risma menjelaskan, baju hazmat sebelumnya menjadi permintaan para modin. Pihaknya kemudian segera mendesainkan sendiri model baju itu dan menjahitkannya.
“Kita jahitkan sendiri dengan harapan baju hazmatnya itu bisa dicuci, karena kalau pakai baju hazmat yang tidak bisa dicuci, ini jumlahnya sangat banyak, sehingga kita buat yang bisa dicuci,” kata dia.
Namun, karena jumlah modin sangat banyak, sekitar 2.280 orang, akhirnya baju hazmat yang dijahitkan itu belum selesai semuanya hingga saat ini. Ia memastikan yang selesai baru sekitar 50 persen. “Yang sudah selesai kita jahitkan sekitar 50 persen. Ini terus kami kebut,” tegasnya.
Oleh karena itu, karena sebelumnya Pemkot Surabaya mendapat bantuan baju hazmat dari Kementerian Kesehatan, maka yang didahulukan untuk menerima baju hazmat adalah para modin se-Surabaya. Ia juga menjelaskan, baju hazmat yang diberikannya saat ini hanya bisa dipakai sekali, sehingga apabila sudah dipakai diminta langsung dilipat dan dimasukkan ke plastik dan dibuang ke tempat sampah.
“Jadi, baju hazmat yang kami serahkan sekarang, hanya sekali pakai. Ini ada dua setel baju hazmat, satu box masker medis dan satu box sarung tangan. Sementara ini, pakai baju hazmat ini dulu, sembari menunggu baju hazmat yang kami jahitkan. Kalau sudah selesai, nanti kami akan distribusikan melalui kecamatan untuk diserahkan kepada panjenengan semuanya,” kata dia.
Sementara itu, Maskuri, seorang modin asal Kecamatan Rungkut, menyadari, dengan adanya bantuan itu, maka besar kemungkinan keamanan dan kesehatannya lebih terkontrol, karena ketika bersentuhan langsung dengan jenazah, sudah ada semacam pengamannya.
“Kita tetap berharap semuanya baik-baik saja dan sehat selalu. Sekali lagi terimakasih Bu Risma dan jajaran Pemkot Surabaya,” kata Maskuri. (Phaksy/Red)