SURABAYA (RadarJatim.id) — Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Latif Usman menyampaikan hasil Analisis dan Evaluasi Pelaksanan Operasi Ketupat Semeru 2022. Meski ada beberapa kepadatan yang terjadi, tapi tidak terjadi stagnanasi arus lalu lintas, apalagi kemacetan.
“Allhamdulillah, di tahun 2022 pelaksana operasi Ketupat fatalitas korban bisa ditekan 50 persen dibanding tahun lalu, maupun pada saat sebelum pelaksana operasi. Memang jumlah kecelakaan tinggi karena aktivitas masyarakat tinggi. Tapi yang penting korban meninggal dunia dapat kita minimalisir,” kata Kombes Pol Latif Usman di depan awak media di Ruang Dirlantas Polda Jatim, Rabu (11/5/2022).
Ia juga menyampaikan, adanya tol yang tersambung Jakarta ke Surabaya sangat membantu pemudik. Demikian juga rest area sangat membantu pemudik untuk lebih nyaman beristirahat, baik untuk arus mudik demikian juga arus balik.
“Di Jawa Timur, orang yang masuk dan keluar ini sama, sehingga Jawa Timur, menurut saya sudah menjadi tempat tujuan mudik dan tujuan balik karena data dari masuk dan balik itu perbedaannya sekitar 60 sampai 40 persen. Jadi keluar masuknya sangat berimbang kalau dari data selisihnya hanya 21 ribu kendaraan yang keluar masuk kendaraan,” jelasnya.
Sedangkan untuk tempat wisata di Jawa Timur, lanjut Kombes Pol Latif, semua berjalan lancar, dan nyaman karena pengunjung yang datang terutama di Malang Raya, Bromo, Pasuruan, Sarangan maupun Banyuwangi juga bisa berjalan dengan baik.
Sebagai catatan khusus untuk mudik tahun ini, kata Latif, ada beberapa titik yang memang harus selesaikan bersama-sama stake holder, terutama soal perlintasan kereta api.
“Seperti hambatan di lintasan kereta api, demikian juga tempat wisata yang ada lintasan kereta api, ini mengakibatkan perlambatan karena ada kendaraan yang tertahan,” tukasnya. (edo)