TULUNGAGUNG (RadarJatim.id) — Puluhan pesilat cilik berlaga dalam Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) yang digelar Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (11/2/2025). Mereka merupakan perwakilan dari Kelompok Kerja Madrasah (KKM) se-Kabupaten Tulungagung yang berebut sebagai juara seni bela diri silat tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI).
Diikuti 28 peserta dari perwakilan tujuh KKM, cabang olah raga pencak silat dalam gelaran Porseni Kankemenag Tulungagung tingkat MI ini berlangsung di GOR Sari Bumi, Desa Boro, Kecamatan Kedungwaru. Suasana sarana olah raga ini menjadi gemuruh oleh riuh teriakan para pendukung masing-masing kontingen.
Dipimpin oleh ketua pertandingan serta beberapa wasit juri, 28 atlet pencak silat terbaik dari masing-masing perwakilan KKM, berupaya memeragakan keterampilan seni bela dirinya. Nomor seni ini terbagi dalam dua kategori, yakni kelompok pria terdiri atas 14 atlet dan perempuan juga 14 atlet.
Meskipun pelaksanaannya mundur lebih dari dua jam dari jadwal yang telah ditentukan, tetapi semangat, baik atlet, official, maupun suporter yang memadati area gedung, sama sekali tidak terlihat luntur. Mereka justru nampak bersemangat untuk menjadi yang terbaik di antara para peserta yang ikut berlaga.
Sugeng Subandi, Penanggung Jawab Lomba dalam gelaran Porseni MI Kabupaten Tulungagung 2025 menjelaskan terlait molornya jadwal dari yang sudah ditetapkan, yaitu pukul 07.30 WIB. Ia menjelaskan, molornya pelaksanaan lomba dikarenakan adanya kesalahpahaman (miss komunikasi) panitia dalam menyiapkan segala prasarana yang diperlukan dalam perlombaan.
“Kami kira segalanya telah disiapkan satu hari sebelum pelaksaan. Ternyata hingga jadwal yang ditentukan semuanya belum disiapkan, termasuk matras yang seharusnya sudah terpasang. Sehingga kami harus mengambil terlebih dahulu dan memasangnya,” kilah Sugeng.
Selain itu, lanjut Sugeng, belum adanya informasi yang jelas dari panitia mengenai aturan teknis pertandingan, juga menjadi salah satu penyebab molornya pertandingan.
“Kami juga harus memberikan tecnical meeting ulang kepada seluruh official agar terjalin kesamaan pemahaman mengenai aturan pelaksanaan pertandingan. Dan, alhamdulillah, akhirnya pertandingan dapat berjalan lancar,” tambahnya.
Setelah melewati pertandingan yang ketat, akhirnya perwakilan KKM 3 meraih juara pertama atas nama Satria Revallino Yusuf untuk ketegori putra dan perwakilan KKM 5 meraih juara pertama untuk kategori putri, atas nama Forita Dewi Asaqoti. Selengkapnya lihat susunan juarannya. (mal)

