SIDOARJO (Radarjatim.id) — Delapan pesilat SD Muhammadiyah 5 (MUDIMA) Porong Sidoarjo meraih prestasi membanggakan pada Kejuaraan Tapak Suci Sport and Art Competitipn(SAC) 2023, di Atrium Maspion Square Surabaya, pada 27 Pebruari-3 Maret 2023.
Total Juara yang diraih adalah 3 medali mas, 3 medali perak dan 2 medali perunggu, diantaranya,
1.Naurah khalisha Attaya juara 3 tanding kelas bebas Putri.
2. Sabbihisma Aqyane Agisa Nugraha juara 2 tanding kelas A putri.
3. Afika Khoirunnisa juara 2 tanding kelas A putri.
4. Ramazain Maulana Ibrahim juara 1 tanding kelas bebas putra.
5. Cassano Devan Rafani juara 1 tanding kelas b putra.
6.Firstky Zany Sandria juara 3 tanding kelas D putri.
7.Sandrieatha Bayar Muntohir juara 2 tanding kelas D putri.
8. Wisnu Cakra Pawitra Kencana 8 juara 1 tanding kelas F putra.
Kepala Sekolah SD MUDIMA Porong Kusnaini, S.Pd MM mengaku bangga dan bahagia, kami mengirimkam delapan pesilat dan semua mendapatkan juara. “Saya sangat bersyukur dengan prestasi yang diraih anak-anak. Saya berharap, semoga kedepannya semakin giat berlatih,” harap Kusnaini.
Ia katakan kalau semua pesilat yang bertanding merupakan duta yang terbaik dan pilihan. Mereka semua sangat luar biasa. Mereka semua sudah mepersembahkan prestasi yang terbaik untuk SD Mudima Porong. “Semoga keberhasilan dan semangat mereka dalam berjuang meraih prestasi, dapat memotivasi teman-remannya, agar dapat prestasi juga,” ujarnya.
Ust. Nur Solikhah, sebagai guru pendamping saat lomba juga mengharapkan untuk lomba-lomba berikutnya, siswa bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal. “Dengan kontrol emosi yang lebih baik lagi sebagai salah satu strategi bertanding,” tambahnya.
Salah satu orang tua Rama, Elly juga merasa sangat bangga melihat mereka, sudah berani masuk gelanggang dengan segala resiko suka dan dukanya. “Yang penting mereka dapat pengalaman berharga. Mengetahui kemampuan dan kekurangannya. Sehingga kedepannya berusaha lebih baik lagi,” katanya.
“Kalah sudah biasa,menang adalah bonus, Alhamdulillah mereka menang semua pastinya menjadi kebanggaan semuanya, baik sekolah maupun keluarga. Saya harap mereka senantiasa terus berusaha lebih baik dan semangat, dukungan dan motivasi dari banyak pihak diperlukan oleh anak-anak dalam meraih prestasi,” harap Bu Elly_sapaan akrabnya.
Apa komentar mereka setelah bertanding;
Aura-panggilan akrab-Naurah Khalisha Attaya, kondisi badan saya panas, namun saya tetap bertamding yang terbaik, akhirnya bisa maksimal. Sempat salah lawan.
Devan dan Rama juga mengaku pertama kali tanding langsung mendapatkan juara satu. Walaupun awalnya tidak percaya diri saat tanding, tapi terus berjuang yang terbaik.
Agisa juga mengaku dapat lawan kalah tinggi. Awalnya takut jika tanding sama teman satu kontigen Afika.
Afika sendiri saat tanding sangat tenang dan kalem, sehingga membuat lawan gentar.
Begitu juga Wisnu Cakra Pawitra Kencana saat akan bertanding sakit perut, mondar-mandir kamar kecil.
“Sebelum tanding sempat minta dipijiti ibunya. Selain itu juga belm sempat makan,” ungkap Sandrieatha Bayar Muntohir.
“Tendangan saya padahal kalah tinggi dengan lawan, tapi aku tetap semangat, akhirnya meraih prestasi,” jelas Firstky Zany Sandria.(mad)