SURABAYA (RadarJatim.id) — Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi dan Manajemen Kepelabuhan (STIAMAK) Barunawati Surabaya kembali berbagi pengetahuan tentang bisnis. Kali ini dikemas dalam bentuk sharing session dengan 25 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kecamatan Pabean Cantikan, Kota Surabaya.
Dengan tema “Pelatihan Kewirausahaa dan Strategi Bisnis UMKM 2022”, sharing seassion digelar di kantor Camat Pabean Catikan, Selasa (14/6/2022).
“Kami hadir di sini dalam rangka melaksanakan kewajiban akademik Tri Dharma Perguruan Tinggi berupa pengabdian kepada masyarakat,” kata Ketua STIAMAK Barunawati Surabaya, Dr Ir Sumarzen Marzuki, MMT di hadapan 25 pelaku UMKM se-Kecamatan Pabean Cantikan, Kota Surabaya.
Sumarzen menyampaikan terima kasih atas kerja sama dari pihak Kecamatan Pabean Cantikan dan pelaku usaha UMKM. “Semoga kehadiran kami memberikan manfaat,” tambah Sumarzen.
Sementara Camat Pabean Cantikan Muhammad Januar Rizal, SSTP, MSi mengapresiasi pengabdian STIAMAK kepada pelaku UMKM di wilayahnya. Ia berharap, suntikan motivasi yang diberikan STIAMAK makin menambah semangat UMKM di wilayahnya untuk terus berkembang.
“Kami sangat senang dengan kegiatan ini. Para pelaku usaha UMKM bisa mendapatkan pengetahuan baru tentang strategi bisnis,” kata Rizal-panggilan akrab Muhammad Januar Rizal.
Menurut Rizal, pihaknya terus mendorong warganya untuk giat berbisnis. Dengan motivasi bisnis yang kuat, mereka bisa menggali potensi keunggulan di setiap kelurahan di wilayahnya.
“Kami terus menggali potensi pada setiap kelurahan. Kami punya kampung sandal di Nyamplungan, ada karya handycraft, batik Bonek dan lain-lain. Kami sedang mencari tempat untuk displai dan promo produk karya warga Pabean Cantikan,” katanya.
Beberapa materi disampaikan para dosen dan mahasiswa STIAMAK Barunawati Surabaya. Drs Moh. Fail, SAg, MAg, Kabag Humas, Marketing dan Kerja Sama sekaligus sebagai dosen menyampaikan materi Etika Bisnis.
“Etika bisnis mengajarkan kepatuhan pada undang-undang dan peraturan bisnis. Mulai dari rencana bisnis, proses bisnis sampai tercapainya tujuan bisnis,” kata Fail.
Menurut mantan Ketua Umum Forum Wartawan Pelabuhan (Forwapel) tersebut, etika bisnis dimulai dari kepribadian masing-masing, yang jujur dan bertanggung jawab.
“Kegiatan bisnis jangan mengganggu lingkungan. Misalnya kebocoran limbah bau tidak sedap, suara bising atau limbah cair dibuang sembarangan,” kata Fail.
Etika bisnis lanjut mantan wartawan Jawa Pos Group tersebut, mengajarkan bisnis yang menguntungkan, menguatkan kepercayaan pelanggan dan barokah.
Narasumber lain yang hadir, Kabag Kemahasiswaan Mudayat, MM menyampaikan Strategi Bisnis UMKM. “Modal utama kita, semangat dan berani. Terus berinovasi dan terus berani mencoba hal-hal baru,” kata Mudayat.
Strategi marketing, kata Mudayat, berupa kesanggupan belajar dari setiap peristiwa dan setiap masalah. “Memahami kebutuhan pasar, membangun komunikasi pasar dan merawat pasar. Di pasar ada kompetitor. Tapi mereka bukan musuh. Jadi tidak perlu buang energi berhati buruk kepada orang lain,” tambah Mudayat.
Sementara dua mahasiswa masing-masing Muhammad Yusuf Andi Baharuddin dan Fina Idatul Umah menyampaikan materi “Digital Marketing”.
“Digital marketing sekarang ini telah menjadi tren penjualan produk barang dan jasa, praktis, cepat dan efisien,” kata Fina.
Disampaikan juga trik dan tips menjual barang secara online. Mulai dari kecerdasan membikin profil produk, pemilihan medsos, tepat dalam membidik pasar sampai pasang iklan.
Para peserta dan camat Pabean Cantikan menginginkan kegiatan tersebut bisa dilanjutkan dalam bentuk pendampingan UMKM secara langsung. “Akan kami pertimbangkan dan akan kami bicarakan di kampus,” kata Ketua LPPM STIAMAK Barunawati Surabaya, Nur Widyawati, SSi, SE, MSM. (rj2)