SURABAYA (RadarJatim.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menerima bantuan untuk penanganan pandemi Covid-19. Kali ini berupa tiga alat canggih dari Institut Teknologi Telkom Surabaya (ITTS).
Tiga alat canggih itu adalah IT Telkom Portable Masker, Crane Pemulasaran Jenazah versi 3.0 ,dan Ventilator Command Center. Ketiga inovasi terbaru itu diluncurkan bersamaan diserahkan langsung oleh Rektor ITTS Tri Arif Sarjono kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di halaman Balai Kota Surabaya, Jumat (20/11/2020).
Menerima bantuan teknologi canggih buatan lokal ini, Wali Kota Risma merasa bangga, namun sekaligus cemas. Pasalnya, Risma meminta alat-alat canggih hasil inovasi atau karya baik lainnya harus segera diurus hak patennya. Dia mengkhawatirkan terjadi pencurian hak kekayaan intelektual jika tak secepatnya dipatenkan.
Kekhawatiran Wali Kota Risma disampaikan karena sebelumnya pernah mengalaminya, sehingga ia tidak ingin terulang kembali.
“Bukan apa-apa, tapi kita harus biasakan itu. Saya mengalami sendiri padahal di saat penciptaan tidak segitu harganya. Hak paten ini penting untuk keberhasilan produksi masalnya,” pesan Wali Kota dua periode ini.
Risma mengungkapkan, Pemkot sangat tertarik melihat inovasi alat IT Telkom Portable Masker. Pasalnya, ketika orang berolah raga dan mengenakan masker, di situ mereka akan kekurangan oksigen. Tetapi, dengan inovasi masker portabel ini, olah ragawan akan bebas bernafas, sehingga semakin bebas bergerak dan tetap disipilin protokol kesehatan (prokes).
“Ini bagus untuk keamanan supaya bisa kontrol. Alat ini bisa saya berikan kepada petugas Pemadam Kebakaran agar mereka aman dan nyaman bertugas,” urainya.
Wali kota berhijab ini merasa bangga lantaran sudah banyak bantuan yang diberikan ITTS yang mutakhir. Mulai dari robot, chamber, swab chamber yang digunakan juga di rumah sakit, hingga tiga alat canggih yang baru saja tiba di Balai Kota Surabaya hari ini.
“Apalagi Crane Pemulasaran Jenazah ini sangat kita butuhkan, karena memudahkan petugas,” papar dia.
Sementara itu, Rektor ITTS Tri Arif Sarjono mengatakan, untuk produk inovasi masker, memang sengaja didesain khusus untuk masyarakat yang berolah raga.
“Kali ini maskernya dilengkapi dengan kotak yang di dalamnya ada kipas. Sehingga sebelum udara ini sampai di masker kita filter dulu,” kata Tri Arif Sarjono.
Tujuan masker ini menjadi jawaban bagi warga yang berolahraga supaya oksigen yang dibutuhkan tubuh tetap tercukupi dan yang paling penting tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes).
“Jadi alat ini dapat menyaring udara kotor menjadi udara bersih dan mencegah penularan virus Covid-19,” jelas dia.
Kemudian, lanjut Arif, untuk crane pemulasaran jenazah versi 3.0, sebenarnya sudah pernah dipresentasikan kepada Wali Kota Risma beberapa waktu lalu. Namun begitu, ia menyebut ada penambahan yang harus dilengkapi sehingga alat ini semakin canggih.
“Berikutnya, untuk menurunkan peti jenazah ke liang lahat hanya memerlukan waktu sekitar 38 detik saja,” ungkapnya. (Phaksy/Red)