PANDAAN (RadarJatim.id) Potensi pariwisata dan kuliner nusantara yang ada di Indonesia dinilai menjadi salah satu peluang untuk menarik wisatawan baik lokal maupun internasional. Kedua potensi ini bahkan bisa menjadi sumber mendapatkan dolar ditengah kondisi rupiah yang melemah.
Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Ir. H. Bambang Haryo Soekartono (BHS) saat membuka kegiatan “Diseminasi Strategi dan Komunikasi Pemasaran Pariwisata melalui Media Digital” di Inna Tretes, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (26/4/2025) menyoroti potensi besar sektor pariwisata Indonesia. Dimana saat ini terdapat lebih dari 24 juta pelaku wisata yang terlibat di dalamnya.

Sektor pariwisata Indonesia saat ini mengalami kemajuan signifikan, berkat kepemimpinan Menteri Pariwisata bersama jajaran yang melakukan berbagai terobosan dalam bidang dan strategi pemasaran pariwisata. Salah satu terobosan yang sangat strategis adalah memberdayakan hampir 4,5 juta tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri.
Para tenaga kerja tersebut, bisa diberikan pelatihan dan pembekalan agar mampu mempromosikan pariwisata Indonesia langsung kepada masyarakat dunia. Dimana dengan memberdayakan para pekerja sebagai agen promosi informal, potensi kedatangan wisatawan mancanegara dapat meningkat secara signifikan.
“Satu orang bisa menghasilkan dua turis per tahun. Jika lima juta pekerja dilibatkan, maka potensi kedatangan wisatawan bisa mencapai 10 juta dalam waktu singkat,” ujar BHS.
Dewan Pakar DPP Partai Gerindra ini juga menyampaikan besarnya potensi kuliner Nusantara yang saat ini belum digarap maksimal. “Kita masih memiliki 10 ribu potensi kuliner produk makanan khas yang bisa menjadi daya tarik wisata,” terangnya.
Untuk itu, disampaikan bahwa pentingnya menyajikan konten promosi yang kreatif dan memanfaatkan platform digital seperti media sosial, situs web, dan aplikasi pariwisata. Dengan narasi yang kuat tentang kekayaan budaya, keindahan alam, dan keramahan masyarakat, akan bisa menjangkau wisatawan secara luas dan efisien.
Analis Kebijakan Ahli Muda Kementerian Pariwisata, Emi Irmawati, menambahkan, bahwa tren digitalisasi menjadi bagian penting dalam strategi pemasaran pariwisata nasional. Saat ini memiliki dua akun utama untuk promosi, yaitu Pesona Indonesia untuk pasar domestik dan Wonderful Indonesia untuk mancanegara.
“Kami telah menjalin kerja sama dengan 218 mitra yang membantu mempromosikan pariwisata Indonesia melalui platform digital masing-masing, tanpa menggunakan dana APBN,” ujar Emi Irmawati.
Pihaknya juga menyampaikan terima kasih atas kepedulian dan sinergitas dengan DPR RI Komisi VII yang saat itu dihadiri oleh Ir.H Bambang Haryo Soekartono dan mengapresiasi kehadiran para mitra kerja dan pejabat daerah dalam kegiatan tersebut. (RJ/RED)