SIDOARJO (RadarJatim.id) — Perwakilan guru SD, SMP, dan SMA Al Muslim Jawa Timur yang terletak di Waru Sidoarjo telah mengikuti kegiatan terkait pengelolaan dan pembatasan sampah bagi lembaga keagamaan, pendidikan, dan usaha retail di Kabupaten Sidoarjo, pada (5/9/2024) siang.
Kegiatan yang digelar oleh DLHK (Dinas Lingkuangn Hidup dan Kebersihan) Kabupaten Sidoarjo tersebut diikuti sekitar 40 sekolah dari jenjang SD, SMP, dan SMA se Kabupaten Sidoarjo. Termasuk perwakilan guru dari Al Muslim Jawa Timur, sangat antusias mengikutinya hingga akhir kegiatan.
Lembaga Pendidikan Al Muslim mengikut sertakan sebanyak 6 perwakilannya, yang terdiri dari Fatimatuz Zahroh, S.Pd., M.Pd (Kepala SD Al Muslim), Zaimatus Zaifaro, M.Pd. (Ketua Gugus Karakter, Guru Yayasan Pendidikan Al Muslim, Tim Adiwiyata SD Al Muslim), Yogi Anggara, S.Pd. (Wakil Kepala SMP Al Muslim Bidang Kesiswaan, Tim Adiwiyata SMP Al Muslim), Ekky Dea Henwi Cahyan, S.Pd. (Guru dan Tim Adiwiyata SMP Al Muslim), Intanalisa Haryono, S.Pd. dan Anastasya Febriana Enggar Wati, M.Pd. (Guru dan Tim Adiwiyata SMA Al Muslim).
“Alhamdulillah, acara ini benar-benar memberikan inspirasi bagaimana pengelolaan dan pembatasan sampah di lingkungan sekitar, khususnya Al Muslim” tutur Fatimatuz Zahroh.
Hal yang sama juga diungkapkan Yogi Anggara, menyampaikan rasa syukur dan menyambut dengan sangat baik atas agenda Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo mengadakan kegiatan sosialisasi ini. “Karena memang sampah membutuhkan kerja sama yang baik antara pihak sekolah dan semua instansi yang ada,” katanya.
Kepala DLHK Sidoarjo Dr. Moh. Bahrul Amig, S.Sos., M.M mengatakan bahwa permasalahan sampah yang terjadi di Kabupaten Sidoarjo bukan tugas dari ti kebersihan saja, bukan pula tugas dari instansi-instansi tertentu. Permasalahan sampah yang ada di Kabupaten Sidoarjo menjadi permasalahan bersama. “Semua yang ada di Kabupaten Sidoarjo memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang sama untuk mengatasi persampahan yang ada,” katanya.
Ia juga mengajak dan memotivasi bagaimana guru dapat memanfaatkan keutamaan gelombang otak yang dimiliki siswa SD pada khususnya. Dimana pada masa usia SD merupakan masa yang paing tepat untuk menanamkan keyakinan dan konsep pentingnya peduli terhadap sampah dan permasalahannya.
“Bukan hanya itu, sebagai orang tua baik di rumah maupun di sekolah, juga perlu memberikan keteladanan yang nyata dalam membuang dan memilah sampah dengan baik dan benar. Melalui kegiatan sosialisasi ini diharapkan semua elemen dapat bergerak bersama dalam pengelolaan sampah untuk masa depan hijau,” jelas Mas Amiq_sapaan sehari-harinya.(mad)