GRESIK (RadarJatim.id) – Kinerja Kabupaten Gresik menorehkan prestasi menakjubkan di bidang pendidikan. Bahkan dalam sejumlah indikator, Gresik melampaui rata-rata capaian Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Data yang dirilis oleh Diskominfo Gresik di akun Instagram @pemkabgresik pada 28 April 2023 menyebutkan, capaian kinerja bidang pendidikan Kabupaten Gresik dalam semua indicator di atas rata-rata Provinsi Jawa Timur. Misalnya, Angka Partisipasi Sekolah (APS), tahun 2022 SD Gresik sebesar 99,7%. Capaian itu lebih tinggi dari rata-rata Jatim yang tercatat 99,14%, APS SMP Gresik 98,51% lebih tinggi dari rata-rata Jatim sebesar 97,64%, dan APS SMA sebesar 83,16% lebih tinggi dari rata-rata Jatim yang hanya 73,4%.
Begitu juga Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM), Kabupaten Gresik juga di atas rata-rata Provinsi Jawa Timur. Indeks Pendidikan (IP) meningkat sebesar 5,49 poin di tahun 2022, menjadi 78,90 dari tahun 2021 yang tercatat sebesar 73,41.
Untuk Rata-rata Lama Sekolah (RLS), tahun 2022 Kabupaten Gresik sebesar 10,04 tahun. Itu lebih tinggi dari rata-rata Jatim sebesar 8,5 tahun. Demikian juga Angka Melek Huruf Kabupaten Gresik sebesar 98,15% lebih tinggi dari rata-rata Jatim sebesar 93,85%.
Kebijakan Daerah
Disebutkan, kinerja bidang pendidikan juga terwujud berkat komitmen Pemerintah Kabupaten Gresik melalui “Nawa Karsa Gresik Cerdas” yakni program (1) Insentif pendidikan untuk siswa SD dan SMP, (2) Beasiswa S1 untuk yatim piatu, huffadz, dan disabilitas, (3) Memajukan pendidikan pondok pesantren, (4) Insentif guru tidak tetap dan nonsertifikasi, (5) Peningkatan infrastruktur pendidikan di Pulau Bawean, (6) Pendirian akademi komunitas, (7) Insentif guru PAUD dan TK nonsertifikasi, (8) Peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, dan (9) Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Gresik, S. Hariyanto, mengungkapkan, instansi yang dipimpinnya berkewajiban menyukseskan program Bupati dan Wakil Bupati yang tertuang dalam “Nawa Karsa”, khususnya program Gresik Cerdas.
“Program Jaketku (Kejar Paket Tuntaskan Putus Sekolah) tahun 2022 telah mengkaver sebanyak 2.495 siswa yang masuk SKB dan PKBM dari total 5.032 siswa belum dan putus sekolah dengan anggaran Rp 776.860.000,” ujarnya.
Untuk program Rintisan Pulau Pendidikan di Bawean, lanjut Hariyanto, pada Tahun 2022 telah dilaksanakan survey lokasi yang bersinergi dengan perguruan tinggi dan pelaksanaan program Kampus Mengajar. Sedangkan pada 2023 ini tengah dan akan dilaksanakan pendirian community college, pemberdayaan potensi lokal, penguatan jaringan internet untuk pendidikan, serta kerja sama dengan perguruan tinggi untuk program pengabdian kampus.
Ia menjelaskan, insentif siswa di luar dana BOS telah dicairkan sebesar Rp 3.019.200.000. Sedangkan iInsentif guru PAUD sebesar Rp 1.850.400.000, insentif guru non-ASN dan non-sertifikasi dengan rincian insentif tahunan untuk GTT non-sertifikasi dengan total anggaran Rp 2.944.800.000. Kenaikan tunjangan GTT dari Rp 1.200.000 menjadi Rp 1.300.000, dan program BPPDGS (Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta) sebesar Rp 20 miliar per tahun.
“Karena itu, mari bergerak bersama-sama semarakkan Merdeka Belajar sesuai dengan tema Hari Pendidikan Nasional tahun ini,” ajak Hariyanto. (sto)