SURABAYA (Radarjatim.id) – Pameran EastFood (IIFEX) dan EastPack Surabaya 2025, akan diselenggarakan secara bersamaan dilaksanakan selama 4 hari. Mulai tanggal 12-15 Juni 2025. Sebuah pameran internasional yang berfokus pada teknologi pangan, farmasi, serta pengemasan Kedua pameran ini saling melengkapi dan menciptakan satu ekosistem, yang utuh dari hulu ke hilir, dalam industri makanan dan minuman.
Industri makanan minuman terus mengalami pertumbuhan sejalan dengan pergeseran pola hidup dan keinginan konsumen. Tahun 2025 diprediksi akan menjadi momen penting dalam industri makanan dan minuman dengan munculnya tren baru yang memadukan inovasi teknologi, kesadaran akan kesehatan, dan aspek keberlanjutan.
Provinsi Jawa Timur berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi di antara provinsi-provinsi utama di Indonesia, sekakgus melampaui rata-rata pertumbuhan nasional, dan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi nasional.
Dalam upaya mendukung pertumbuhan ekonomi yang positif di Jawa Timur, Krista Exhibitions kembak menyelenggarakan Pameran Internasional EastFood (Indonesia International Food Exhibition/IIFEX) Surabaya 2025 yang akan berlangsung pada 12 — 15 Juni 2025 di Grand Cty Convention Hall, Surabaya.
Pameran ini merupakan ajang tahunan berskala mternasional yang menghadirkan perkembangan terkini di sektor industri makanan dan mnuman, serta menjadi wadah kolaboratif bagi pelaku usaha dari berbagai negara.
EastFood (IIFEX) & EastPack Surabaya 2025, akan menghadirkan lebih dari 180 perusahaan peserta, yang terdiri dari pelaku usaha dalam negeri maupun mancanegara. Di antaranya, sebanyak 30 peserta berasal dari sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pameran ini menargetkan kunjungan lebih dari 20 000 pengunjung selama empat hari pelaksanaannya.
Daud D. Salim, Chief Executve Officer (CEO) Krista Exhibttons, dalam konferensi pers menyampaikan, kami partisipasi dalam pameran internasional EastFood (IIF EX) & EastPack Surabaya 2025, tidak terbatas pada pelaku industri dari Indonesia saja, melainkan juga melibatkan peserta dari lebih dari tujuh negara, termasuk China, Prancis, Malaysia, Singapura, Tawan, dan Thailand,” jelasnya.
Sebagai pengetahuan, berdasarkan data terbaru yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) per 5 Mei 2025, Provinsi Jawa Timur mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5% secara year-on-year (y-0-y) Angka ini menunjukkan kinerja yang lebih unggul dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekononw nasional yang tercatat sebesar 4,87%.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur juga melampaui sejumlah provinsi utama lainnya, seperti Jawa Barat (4,98%), Jawa Tengah (4.96%), dan DKI Jakarta (4,95%). (R9)