SIDOARJO (RadarJatim.id) — Banyaknya Bangunan Liar/Bangli yang notabene para PKL di sempadan Afvoer Bono sekitaran Pepelegi Waru Sidoarjo, membuat petugas kesulitan melakukan normalisasi. Bahkan para PKL juga menolak untuk ditertibkan untuk mempermudah pengerjaan normalisasi.
Mereka membentangkan spanduk penolakan. Selain itu puluhan PKL itu melakukan aksi bakar ban di tengah jalan Pepelegi, pada (14/4/2025) pagi.
Wakil Bupati Sidoarjo Mimik Idayana akhirnya hadir, dan perundingan pun dilakukan. Hasilnya para PKL bersedia membongkar beberapa warung untuk memberikan akses jalan alat berat melakukan normalisasi.
Wakil Bupati Mimik Idayana berjanji memberikan fasilitas berjualan yang layak bagi para PKL yang terkena relokasi. Akan segera kami melakukan pembicaraan dengan manajemen pusat perbelanjaan tersebut.
“Oleh karenanya, saya meminta para PKL bersabar, dan bersedia untuk ditertibkan. Saya meminta PKL mendukung penataan kota yang sedang dilakukan,” pintanya.
“Saya mohon diberi kesempatan untuk menata Sidoarjo ini lebih baik, ayo bersama-sama kita tata, kalau panjenengan ingin berdialog, monggo, kita akan fasiltasi, cari jalan, cari solusinya, saya juga nanti akan memohon pihak manajemen Lotte Mart untuk memberikan lahannya karena kebetulan ada lahan yang bisa dipakai UMKM di sini,” ucapnya.
“Saya akan membantu memfasilitasi UMKM dengan program bedah warung, ini adalah salah satu program misi visinya bupati dan wakil bupati Sidoarjo. Ini akan saya terapkan, tapi mohon maaf utuk para PKL di sini yang sudah menempati 30 tahun, beri kami kesempatan untuk merelokasi warung di sini, apik nopo mboten,” ucapnya.(mad)